News DeltaPawan – Mengantisipasi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama musim kemarau 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mengajukan permohonan bantuan helikopter water bombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BPBD Ketapang, Yunifar Purwantoro, mengatakan permintaan itu telah disampaikan melalui BPBD Provinsi Kalimantan Barat.
“Ada beberapa titik rawan yang sulit dijangkau melalui jalur darat, jadi kami minta bantuan helikopter water bombing untuk patroli dan pemadaman udara,” ujarnya dalam Apel Siaga Karhutla, Senin (14/7/2025).
Sarana dan Tim Siaga Sudah Disiapkan
BPBD Ketapang juga telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, termasuk alat pemadaman dan bantuan logistik dari BNPB. Selain itu, tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, relawan desa, dan personel BPBD telah mulai dikerahkan ke lapangan.
“Semua peralatan sudah kita siapkan. Setiap zona rawan juga sudah memiliki tim tanggap darurat,” jelas Yunifar.
Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan akses di beberapa titik menjadi kendala utama, terutama di kawasan lahan gambut dan wilayah perbatasan kecamatan yang sulit dijangkau secara cepat.
Baca Juga : Sungai Laur Tuan Rumah MTQ XXXII Kabupaten Ketapang, Persiapan Hampir Rampung
Imbauan dan Edukasi Masyarakat
BPBD Ketapang mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Warga juga diminta segera melaporkan jika melihat asap atau titik api.
Sebagai bagian dari edukasi dan mitigasi, BPBD juga menjalankan program “BPBD Goes To School” untuk menyosialisasikan bahaya Karhutla kepada pelajar.
“Kesadaran sejak dini sangat penting. Melalui sekolah, kami ingin menanamkan nilai menjaga lingkungan kepada generasi muda,” tambahnya.
Baliho imbauan juga telah dipasang di berbagai lokasi strategis untuk memperkuat pesan pencegahan Karhutla di tengah masyarakat.