News DeltaPawan – Bupati Ketapang Alexander Wilyo secara resmi membuka Gawai Nyapat Taunt di Rumah Adat Batangk Raya, Dusun Pasir, Desa Semandang Kiri, Kecamatan Simpang Hulu, Jumat (4/7/2025). Gawai tahunan ini merupakan ritual sakral masyarakat Dayak Simpang Hulu yang menandai penutupan tahun perladangan sebelumnya dan pembukaan musim perladangan berikutnya.
Acara adat dimulai dengan prosesi spiritual menaiki Rumah Adat Jurongk Tinggi, simbol penting dalam kearifan lokal Dayak. Lalu dilanjutkan dengan berbagai perlombaan dan pertunjukan budaya. Seperti karnaval budaya, lomba lagu Dayak, menumbuk padi, menyumpit, tari kreasi Dayak, dan permainan tradisional Concong Berambeh.
Wujud Nyata Kesetaraan dan Kebhinekaan
Dalam sambutannya, Bupati Alex Wilyo menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang terus berkomitmen. Memberi ruang setara bagi seluruh etnis, suku, dan komunitas adat untuk melestarikan warisan budaya mereka.
“Kita harus saling menghormati dan menjaga persatuan. Empat pilar kebangsaan – Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI – adalah harga mati,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Gawai Nyapat Taunt telah resmi masuk dalam agenda tahunan daerah di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang.
Dorongan Jadi Event Budaya dan Wisata
Bupati Alex mendorong agar budaya ini tidak hanya menjadi pelestarian tradisi. Tetapi juga dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya yang dapat menggerakkan ekonomi lokal dan UMKM masyarakat adat.
“Tradisi ini adalah potensi besar untuk mengangkat pariwisata budaya. Dengan pengemasan yang baik, Gawai Nyapat Taunt bisa menarik wisatawan lokal hingga mancanegara,” ujarnya.
Gotong Royong Jadi Fondasi Pembangunan Daerah
Alex juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kekompakan dan semangat gotong royong. Demi mewujudkan Ketapang yang berkeadilan, maju, dan mandiri.
“Adat dan budaya adalah jati diri kita. Mari jaga warisan leluhur ini bersama dalam bingkai kebhinekaan,” pungkasnya.
