Sekcam Delta Pawan Hadiri Evaluasi Pembangunan: Pemkab Ketapang Beberkan Capaian Triwulan III Tahun 2025
News Deltapawan– Pemerintah Kabupaten Ketapang terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Hal ini tercermin dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Pemerintahan dan Pembangunan Triwulan III Tahun Anggaran 2025 yang digelar pada pertengahan Oktober lalu.
Kegiatan evaluasi tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang dan dihadiri oleh para Kepala Perangkat Daerah, para Camat, serta pejabat struktural di lingkungan Pemkab Ketapang, termasuk Sekretaris Kecamatan Delta Pawan yang turut memberikan perhatian terhadap capaian program pembangunan di wilayahnya.
Rapat ini menjadi tindak lanjut dari Desk Evaluasi yang sebelumnya dilaksanakan pada 13–15 September 2025, sebagai upaya untuk memantau sejauh mana progres pelaksanaan program dan serapan anggaran di setiap instansi pemerintah daerah.
Capaian Pendapatan Daerah Menggembirakan
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Ketapang, disebutkan bahwa pendapatan daerah hingga September 2025 telah mencapai 60,15 persen dari target tahun anggaran berjalan.
Kabar baik datang dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil mencapai 88,53 persen, bahkan melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Capaian ini menunjukkan kinerja positif dalam optimalisasi sumber-sumber pendapatan lokal, seperti pajak daerah, retribusi, serta hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Sementara itu, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi masih berada pada angka 56,1 persen, terdiri atas transfer pusat 56,7 persen dan transfer provinsi 36,8 persen.
Baca Juga : Resmi! Lionel Messi Perpanjang Kontrak di Inter Miami hingga 2028, Main Sampai Umur 41 Tahun
Realisasi Belanja Daerah Capai 54,69 Persen
Dari sisi pengeluaran, realisasi belanja daerah hingga akhir triwulan ketiga tercatat sebesar 54,69 persen dari total anggaran. Adapun rincian realisasi belanja tersebut antara lain:
-
Belanja Operasional: 59,6 persen
-
Belanja Modal: 36,03 persen
-
Belanja Tidak Terduga: 6,41 persen
Belanja operasional masih menjadi porsi terbesar, mencapai sekitar 69 persen dari total belanja daerah. Anggaran ini banyak digunakan untuk kebutuhan pegawai dan kegiatan operasional rutin pemerintah daerah.
Namun, belanja modal yang berperan penting dalam pembangunan fisik dan peningkatan layanan publik masih tergolong rendah. Pemerintah daerah pun menargetkan agar ke depan, proporsi belanja modal dapat meningkat hingga di atas 40 persen, sehingga hasil pembangunan lebih nyata dirasakan oleh masyarakat.
“Kita ingin arah pembangunan ke depan lebih fokus pada belanja produktif, terutama infrastruktur dan pelayanan publik. Ini penting agar manfaat pembangunan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Ketapang,” ungkap Sekda Ketapang dalam sambutannya.
73 Paket Proyek Fisik, Mayoritas Sudah Selesai Tender
Dalam kesempatan itu, juga disampaikan progres pelaksanaan proyek fisik dan konstruksi di Kabupaten Ketapang. Dari 73 paket pekerjaan yang direncanakan melalui proses tender, sebanyak 56 paket (73,97%) telah selesai tender, sementara 5 paket masih dalam proses, dan 7 paket lainnya belum ditenderkan.
Pemerintah daerah menargetkan agar seluruh proses dapat rampung sebelum akhir tahun anggaran, sehingga kegiatan fisik bisa segera berjalan maksimal tanpa harus menumpuk di akhir tahun.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan evaluasi ini, Pemerintah Kabupaten Ketapang berkomitmen memperkuat sinergi antarperangkat daerah dalam mencapai sasaran pembangunan yang lebih efektif.
Sekretaris Kecamatan Delta Pawan juga menegaskan bahwa kegiatan evaluasi seperti ini menjadi wadah penting untuk saling berbagi solusi dan mempercepat penyelesaian hambatan di lapangan.
“Evaluasi bukan hanya tentang angka dan laporan, tapi juga tentang bagaimana kita bisa memperbaiki kinerja agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik,” ujarnya.
Dengan capaian positif hingga triwulan ketiga, Pemkab Ketapang optimis mampu menuntaskan berbagai program prioritas hingga akhir tahun, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan menuju Ketapang yang maju, mandiri, dan berdaya saing.
