Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Rusia Geram, NATO Tegaskan Latihan Nuklir Bukan Provokasi

BRIMO

Kirim Sinyal Kekuatan, NATO Gelar Latihan Nuklir di Tengah Ketegangan dengan Rusia

News DeltaPawan- Aliansi pertahanan North Atlantic Treaty Organization (NATO) kembali menunjukkan otot militernya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Federasi Rusia. Awal pekan ini, NATO resmi memulai latihan nuklir tahunannya di Kerajaan Belanda, sebuah langkah yang dinilai sebagai sinyal tegas terhadap kemungkinan ancaman invasi atau eskalasi konflik dari Moskow.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menegaskan latihan tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan pesan strategis. “Latihan ini mengirimkan sinyal yang sangat jelas kepada siapa pun yang berniat mengancam negara anggota. NATO siap mempertahankan setiap jengkal wilayah sekutunya,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Klik Disini

Steadfast Noon: Latihan Nuklir Rutin yang Sarat Pesan Geopolitik

Latihan bertajuk Steadfast Noon ini digelar selama dua minggu, dengan Pangkalan Udara Volkel di Belanda sebagai pusat operasi. Latihan juga melibatkan pangkalan pendukung di Belgia, Britania Raya, dan Denmark.

Menurut keterangan resmi NATO, sekitar 70 pesawat dari 14 negara anggota ambil bagian dalam latihan ini. Armada udara yang terlibat mencakup pesawat tempur konvensional, pesawat berkemampuan ganda (dual-capable aircraft), pesawat pengintai, pesawat pengisian bahan bakar di udara, hingga pesawat komando dan kendali. Total sekitar 2.000 personel dilibatkan.

Meski latihan ini berskala besar, NATO menegaskan tidak ada senjata nuklir yang benar-benar digunakan. “Fokusnya adalah kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menghadapi kemungkinan ancaman strategis,” kata Rutte.

Rusia Geram, NATO Tegaskan Latihan Nuklir Bukan Provokasi
Rusia Geram, NATO Tegaskan Latihan Nuklir Bukan Provokasi

Baca Juga : Dandim Cup 2025: Ratusan Pemancing Ramaikan Peringatan HUT TNI


Rusia Tuduh NATO “Memiliterisasi Eropa”

Moskow merespons keras latihan ini. Pihak Rusia menuduh NATO “memiliterisasi Eropa” dan mendorong benua ini ke arah konfrontasi langsung. Kremlin bahkan menyebut suasana politik Eropa Barat kini dipenuhi “histeria anti-Rusia”.

Penasihat Presiden Rusia, Yury Ushakov, menyebut negara-negara Eropa Barat bersatu dalam “kegilaan kolektif”. Menurutnya, narasi ancaman dari Moskow hanyalah dalih untuk membenarkan peningkatan anggaran pertahanan dan pengerahan militer secara masif.

Sementara itu, Vladimir Putin sebelumnya juga menilai kekhawatiran negara-negara Eropa terhadap invasi Rusia sebagai “mantra omong kosong”. Ia mendesak para pemimpin Eropa untuk fokus pada isu domestik ketimbang memperkeruh situasi keamanan regional.


Putin Serukan Kendali Senjata, Tapi NATO Perkuat Kesiapsiagaan

Meski keras terhadap NATO, Putin juga menyerukan perpanjangan perjanjian kendali senjata nuklir New START Treaty selama satu tahun lagi. Ia meminta Amerika Serikat untuk menahan diri dari tindakan yang dapat mengganggu keseimbangan strategis global. Namun, langkah ini dipandang banyak pihak sebagai paradoks: di satu sisi menyerukan dialog, di sisi lain Rusia terus melakukan modernisasi senjata nuklirnya.

NATO sendiri melihat latihan Steadfast Noon sebagai bentuk pencegahan dan kesiapan, bukan provokasi. “Deterrence adalah bagian penting dari keamanan kolektif kami,” kata salah satu pejabat NATO.


Finlandia Siapkan Latihan Darurat di Tengah Kekhawatiran Keamanan

Ketegangan di Eropa juga mendorong negara-negara Nordik memperkuat kewaspadaan. Parlemen Finlandia dikabarkan akan menggelar latihan darurat bawah tanah pada November mendatang — yang pertama dalam sejarah negara tersebut.

Menurut Wakil Ketua Pertama Parlemen, Paula Risikko, latihan ini bertujuan memastikan pemerintahan tetap dapat berjalan jika terjadi krisis besar atau konflik bersenjata. “Ini langkah antisipatif atas perubahan situasi keamanan di kawasan,” ujarnya kepada media lokal.

Latihan tersebut akan berlangsung di ruang perlindungan bawah tanah gedung parlemen Finlandia, yang dilengkapi ruang sidang darurat untuk kondisi luar biasa, termasuk skenario masa perang.


Ketegangan Eropa: Antara Kekhawatiran dan Strategi Pertahanan

Langkah-langkah NATO dan Finlandia ini menunjukkan bagaimana konflik di Ukraina terus memicu efek domino di kawasan Eropa. Negara-negara Barat semakin memperkuat sistem pertahanan dan kerja sama militer mereka, sementara Rusia berulang kali membantah memiliki rencana menyerang.

Namun, pernyataan Putin soal bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO memperlihatkan meningkatnya ketegangan strategis. Putin menyebut keputusan kedua negara Nordik itu sebagai “kebodohan besar” karena, menurutnya, mereka telah kehilangan manfaat dari status netral yang selama ini menjaga stabilitas kawasan.

Sebagai respons, Rusia telah membentuk distrik militer baru di perbatasan utara dan memperingatkan kemungkinan penempatan sistem senjata tambahan jika NATO mengambil langkah ofensif.


Situasi yang Terus Memanas

Ketegangan antara NATO dan Rusia belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Latihan Steadfast Noon menjadi simbol betapa seriusnya kedua pihak dalam mempertahankan posisi strategis masing-masing.

Di satu sisi, NATO berusaha menunjukkan kesiapan tempur dan kesolidan aliansi. Di sisi lain, Rusia menuduh langkah tersebut hanya memperbesar jurang perpecahan dan meningkatkan risiko konfrontasi.

Dalam lanskap keamanan internasional yang semakin tidak menentu, Eropa kini berada dalam situasi “siaga tinggi” — di mana latihan militer, strategi deterrence, dan retorika politik semakin tajam terdengar dari kedua belah pihak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *